74 research outputs found

    PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGHITUNG KPK & FPB DI KELAS IV SD RADEN PATAH SURABAYA

    Get PDF
    Berdasarkan data awal, di SMP Shafta Surabaya, mata pelajaran Matematika materi pokok Bangun Berdasarkan data awal, di SD Raden Patah Surabaya, mata pelajaran Matematika materi pokok menghitug KPK &FPB merupakan pelajaran yang membosankan karena mata pelajaran matematika tentang menghitung KPK & FPB, merupakan pelajaran yang objeknya terdiri dari kumpulan angka-angka dan rumus. Materi tersebut membutuhkan suatu media untuk memotivasi siswa dalam memahami sebuah rumus dengan cara yang menarik. Berdasarkan beberapa masalah tersebut, pengembang memberikan solusi dengan mengembangkan media komputer pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika  materi pokok menghitung KPK & FPB. Metode pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan dari Research and Development (R&D). dikarenakan model pengembangan ini procedural, mengacu pada pengertiannya yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.  Data hasil uji validasi ahli materi I memperoleh persentase sebesar 82.15% (baik sekali), ahli materi II 85.7% (baik sekali), ahli media I 83.6% (baik sekali), ahli media II 89% (baik sekali), hasil uji coba perseorangan 88.6% (baik sekali), uji coba kelompok kecil 81.2% (baik sekali),  hasil uji kelompok besar 84% (baik sekali). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komputer pembelajaran pada mata pelajaran Matematika materi pokok Menghitung KPK & FPB dapat memotivasi belajar siswa kelas IV di SD Raden Patah Surabaya. Kata Kunci: Pengembangan, Media komputer Pembelajaran, KPK & FPB, Mata Pelajaran Matematika  Abstract Based on the first data, in SD Raden Patah Surabaya, mathematics subject in Menghitung KPK & FPB main materi is a is a boring lesson, because the subjects mathematics of Menghitung KPK & FPB. a lesson that its object consists of a collection of numbers and formulas. Such material requires a medium to motivate students in understanding a formula in interesting ways. Based on some of these issues, the developer provides a solution by developing computer learning media on subjects of mathematics subject matter Menghitung KPK & FPB. The method used is the development model of the development of Research and Development (R&D). because of this procedural development model, it refers to the sense that outline the steps to follow to produce a product.    From the validation testing result, the professional person in matery I obtained 82.15% percentage (excellent), the professional person in matery II obtained 85.7% (excellent), the professional person in media I obtained 83.6% (excellent), the professional person in media II obtained 89% (excellent), the individual trying report obtained 88.6% (excellent), the trying report of minor group obtained 81.2% (excellent), the trying report of great group obtained 84% (excellent).  It can be concluded that the use of computer learning media on subjects of mathematics subject in Menghitung KPK & FPB can motivate learning students of class IV SD Raden Patah in Surabaya  Key word : Development, computer learning media, KPK & FPB, Mathematics Subject

    Identifying Thresholds for Distance Design-based Direct Class Cohesion (D3C2) Metrics

    Get PDF
    In the several phases of activity in developing a software system, there is design phase. This phase has a purpose to determine and ensure that a software requirement can be realized in accordance with customer needs. The quality of design must be a guarantee at this phase. One of an indicator of quality design is cohesion. Cohesion is the level of relatedness between elements in one component. A Higher value of cohesion can indicate that a component are more modular, has own resources, and less dependent on another component. More independent, components are easy to maintenance. There are many metrics to count how many values of cohesion in a component. One of metric is The Distance Design-Based Direct Class Cohesion (D3C2). But, many practitioners are unable to apply them. Because there is no threshold that can categories the value of cohesion. This study aims to determine the threshold of cohesion metric based on the class diagram. The result showed that the threshold of D3C2 metric is 0.41. 0.41 is the value that has the highest level of agreement with the design expert

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI PENGENALAN SOFTWARE DAN HARDWARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN INFORMATIKA KELAS X SMK NEGERI 1 SIDOARJO

    Get PDF
    Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengatasi masalah belajar yang ada pada peserta didik kelas X TAV di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Terbatasnya bahan ajar dan media pembelajaran menjadi kendala peserta didik dalam belajar mandiri. Tujuan dari pengembangan ini adalah mengetahui kelayakan multimedia interaktif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X TAV di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model DDD-E dengan subjek uji coba peserta didik kelas X TAV 1 di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Pada teknik pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara, angket, serta tes (pre-test dan post-test). Berdasarkan hasil validasi kelayakan didapatkan hasil presentase 97,5% dari ahli desain pembelajaran, 100% dari ahli materi, 92,5% dari ahli media, 91,5% dari uji coba produk. Dari hasil presentase tersebut dikualifikasikan memiliki kategori sangat baik. Kemudian dari hasil uji t diperoleh hasil 0,00 < 0,05. Dengan demikian hasil pre-test dan post-test tersebut mengalami perbedaan hasil belajar yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan multimedia interaktif materi software dan hardware mata pelajaran informatika kelas X TAV di SMK Negeri 1 Sidoarjo dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar

    Analisis Pengelolaan Modal Kerja yang Efektif untuk Meningkatkan Rentabilitas Perusahaan (Studi Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, TBK listing di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014- 2016)

    Get PDF
    Era globalisasi yang melanda dunia saat ini memberi dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia. Perusahaan harus segera meningkatkan profesionalisme untuk dapat bersaing dengan pasar global. Manajer perusahaan tidak akan terlepas dari masalah permodalan perusahan yaitu pemenuhan modal kerja maupun investasi. Apabila perusahaan ingin berkembang dengan baik, pengelolaan yang efektif dan efisien serta produktif pun akan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, apalagi disertai dengan adanya tindakan pengendalian yang efektif untuk mencegah timbulnya penyimpangan yang terjadi. Modal kerja haruslah memadai jumlahnya, tetapi harus dijaga agar modal kerja ini tidak sampai berlebihan. Rentabilitas sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang berkerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengelolaan modal kerja PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan untuk mengetahui pengelolaan modal kerja yang efektif untuk meningkatkan rentabilitas perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan, rasio likuiditas dan rasio aktivitas dapat diketahui bahwa modal kerja pada perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk tidak berjalan dengan efisien. Hal itu ditunjukkan dengan perputaran kas dan perputaran piutang yang masih di bawah standar yang telah ditetapkan. Melalui modal kerja perusahaan dapat dilihat tingkat rentabilitas suatu perusahaan. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki rentabilitas tertinggi pada tahun 2016 sebesar 9,71 dan terendah di tahun 2015 sebesar 5,52. PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk lebih mengoptimalkan perputaran terhadap kas dan piutang sehingga tidak ada modal kerja yang menggendap dan tidak terpakai. Alangkah baiknya bila kas maupun piutang bisa terkelola dengan baik sehingga perputaran kas dan piutang menjadi lebih maksimal yang nantinya akan mengefisienkan modal kerja pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk

    ANALISIS PERFORMANSI DIFFERENTIAL SPACE TIME BLOCK CODE PADA SISTEM WCDMA

    Get PDF
    ABSTRAKSI: WCDMA adalah suatu sistem komunikasi wireless, merupakan salah satu teknologi selular generasi ke-3 (3G) yang dapat memberikan layanan dengan bit rate yang tinggi. Sehingga tidak hanya paket suara dan data tetapi dimungkinkan pula gambar dan video dengan kualitas tinggi ditransmisikan. Sistem WCDMA digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebar pita frekuensi dan dapat memberikan data rate hingga 2 Mbps.Tetapi terdapat kendala utama untuk menerapkan sistem komunikasi wireless tersebut, kendala tersebut adalah performansi sinyal yang mengalami penurunan akibat terjadinya fading. Beberapa penelitian menyatakan bahwa teknik multiple input multiple output (MIMO) dapat meningkatkan performansi sistem komunikasi wireless yang dalam hal ini adalah sistem komunikasi WCDMA.Hasil analisis yang telah dilakukan dari sistem WCDMA dengan menggunakan MIMO DSTBC adalah jauh lebih baik terhadap sistem WCDMA dengan SISO. Untuk mencapai BER 10-4 sistem WCDMA yang menggunakan MIMO membutuhkan Eb/No 9,6 dB dalam kondisi 1 user dan user bergerak dengan kecepatan 3 km/jam. Sedangkan untuk sistem WCDMA tanpa menggunakan MIMO DSTBC membutuhkan Eb/No 19,5 dB untuk kondisi yang sama. Performansi sistem WCDMA menggunakan MIMO DSTBC juga akan mengalami penurunan seiring dengan pertambahan jumlah user dan pertambahan kecepatan bergerak user.Kata Kunci : MIMO, DSTBC, WCDMAABSTRACT: WCDMA is a wireless communication system, cellular technology is one of the 3rd generation (3G) which can provide services with high bit rate. So not only voice and data packets but it is also possible pictures and video with high quality transmission. WCDMA system is used to meet the needs of bandwidth and can provide data rates of up to 2 Mbps.But there are major obstacles to implementing a wireless communication system, the constraint is that the signal decreased performance due to fading. Some studies claim that the technique of multiple input multiple output (MIMO) can increase the performance of wireless communication system in this case is a WCDMA communication system.The result of the analysis was done by using MIMO DSTBC in system WCDMA is much better against the WCDMA system with SISO. In order to reach the BER 10-4 WCDMA systems that use MIMO Eb/No required 9.6 dB in conditions of a user and a user moving at 3 km/hour. As for the WCDMA system without using MIMO DSTBC 19.5 dB Eb/No required for the same condition. WCDMA system performance using MIMO DSTBC also be decreased in line with the number of users and increase the speed of moving user.Keyword: MIMO,DSTBC,WCDM

    PERAN LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP PIUS PEMALANG

    Get PDF
    PRADANA, ADZANI FAJAR.2019.Peran Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik Kelas VII SMP Pius Pemalang.Skripsi.Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I : Drs. Sukoco KW, M.Pd Pembimbing II : Mulyani, M.Pd Kata Kunci: Layanan Informasi, Percaya Diri Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri peserta didik sebelum diberi layanan informasi, sesudah diberi layanan informasi dan peran layanan informasi untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Adapun cara pengambilan data yaitu menggunakan teknik observasi, angket dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata hasil pretest dari 38 responden adalah 84,5 dengan standart deviasi sebesar 5,45126, dengan nilai dimulai paling kecil atau minimal sebesar 75,00 sampai dengan nilai maksimal sebesar 97,00. Sedangkan nilai rata-rata sesudah diberikan perlakuan (posttest) sebesar 124,5789 dengan standart deviasi sebesar 10,05561, dengan nilai dimulai paling kecil atau minimal sebesar 98,00 sampai dengan nilai maksimal sebesar 146,00.. Hal ini menunjukan hasil postest lebih tinggi daripada hasil pretest. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Sig.(2-tailed) yaitu 0,000. Dimana 0,000 < 0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa layanan informasi berperan dalam meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Adapun saran yang dapat diajukan untuk semua pihak yang berkaitan seperti sekolah dan guru bimbingan konseling adalah diharapkan dapat ikutserta dalam upaya meningkatkan rasa percaya diri peserta didik melalui berbagai kegiatan layanan bimbingan dan konseling

    Pengembangan sistem otomatisasi pembangkitan kasus uji dengan algoritma genetika dan test case generation method

    Get PDF
    Pengujian perangkat lunak merupakan salah satu bagian penting dari pembuatan perangkat lunak. Pada pengujian perangkat lunak terdapat pengujian unit. Pengujian unit merupakan proses pengujian komponen yang berfokus untuk memverifikasi unit terkecil pada perancangan perangkat lunak. Pada tahap pengujian unit terdapat proses pembangkitan kasus uji. Selama ini, pembangkitan kasus uji dari suatu kode program dilakukan secara manual se-hingga membutuhkan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan banyaknya kemungkinan jalur pada kode sumber yang akan diuji.  Dalam penelitian ini dibangun suatu sistem otomatis untuk membangkitkan kasus uji. Alur kerja sistem dimulai dari analisa kode sumber dengan Spoon Library, selanjutnya dibentuk CFG (Control Flow Graph) dan DDG (Dynamic Directed Graph). Dari DDG tersebut akan dibangkitkan jalur layak yang terdapat pada DDG, dengan menggunakan algoritma genetika diharapkan dapat mengoptimalkan penentuan jalur independen. Dari masing-masing jalur independen akan dibangkitkan kasus ujinya dengan metode test case generation. Pengujian akurasi sistem pada sistem otomatisasi pembangkit kasus uji dengan jumlah populasi 5, 10 dan 15 serta jumlah maksimum generasi 50, 100, 200 dan 250 dihasilkan jumlah populasi paling optimal yaitu 10 dan maksimum generasi optimal yaitu 200 dengan akurasi 93,33%. Pada jumlah populasi dan maksimum generasi sesudahnya tidak terjadi peningkatan akurasi yang signifikan. Tiap peningkatan jumlah populasi dan maksimum generasi dapat meningkatkan akurasi sistem.  Software testing is one of the most important part of making software. On the software testing there are unit testing. Unit Testing is a process for verifying component, focusing on the smallest unit of software design. In the unit testing phase contained test case generation process. During this time, the generation of test cases of a program code is done manually. In this study, constructed an automated system to generate test cases. The workflow system starts from the analysis of the source code with the library spoon and then create CFG (Control Flow Graph) and DDG (Dynamic Directed graph). From the DDG will be raised feasible path using a genetic algorithm. Furthermore, from fea-sible path sought independenth path which is a path base d on the level of uniqueness of the path to the other path. From each independenth path raised the test case with a test case generation method. Testing accuracy of the system on the automation system generating test cases with populations of 5,10 and 15 as well as the maximum number of generations 50, 100, 200 and 250 produced the most optimal population number is 15 and the most optimal maximum generation is 200 with accuracy 93.33%. Each increase in the number of population and maximum generation can improve the accuracy of the system. Level accuracy with population number over 10 and maximum generation over 200 has no increace accuracy significant

    UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) KELAS VII B SMP N 1 TEMPEL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi aritmatika sosial dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tempel pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII B. Obyek penelitian adalah keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes tertulis, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menelaah seluruh data baik data menggunakan deskriptif kualitatif maupun deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di kelas VII B melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari: (1) rata-rata keaktifan siswa siklus I 72,03 dan pada siklus II meningkat menjadi 81,40; (2) nilai rata-rata hasil belajar siswa saat pra tindakan sebesar 59,23, pada siklus I meningkat menjadi 65,90 dan pada siklus II meningkat menjadi 76,46

    Perhitungan Nilai Kohesi Class dengan Pendekatan Semantik dengan Mempertimbangkan Artefak Desain

    Get PDF
    Rekayasa perangkat lunak bertujuan memberikan sebuah cara atau metode untuk membangun sebuah sistem perangkat lunak yang berkualitas. Kualitas perangkat lunak yang dikembangkan tidak hanya bertumpu pada satu tahap saja, melainkan kualitas harus dijaga pada setiap tahapan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan dapat mencapai kualitas yang baik. Salah satu proses untuk mewujudkan hasil perangkat lunak yang berkualitas dapat dilakukan pada fase perancangan sistem. Kohesi adalah salah satu indikator untuk menilai kualitas dari sebuah hasil perancangan. Perhitungan nilai kohesi dilakukan dengan melihat keterkaitan antara atribut dan metode yang ada di dalam sebuah klas. Sebuah metode diasumsikan mempunyai hubungan yang erat apabila tipe parameter memiliki kesamaan dengan tipe atribut yang dimiliki oleh klas tersebut. Kesamaan tipe parameter dan atribut tidak selalu menandakan bahwa atribut tersebut dikelola di dalam metode. Penelitian ini berupaya untuk menggali sebuah informasi yang dapat meningkatkan tingkat kepastian dari keterkaitan antara metode dan atribut dalam klas. Kesamaan penamaan tidak hanya dilihat dari kesamaan penulisan tetapi dilihat dari kesamaan makna (semantik). Selain itu, juga akan dipertimbangkan artefak desain berupa gambaran algoritma untuk melakukan perhitungan kohesi. Tahapan penulaian dimulai dari studi literatur, pengumpulan data, perancangan algoritma dan sistem, perhitungan kohesi dengan pendekatan semantik, analisis hasil dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Setelah melakukan perhitungan kohesi hasil mengalami peningkatan, sehingga perlu mempertimbangkan algorima artefak. Nilai koefisien Kappa yang meningkat dari 0.001519 ke 0.347587.Rekayasa perangkat lunak bertujuan memberikan sebuah cara atau metode untuk membangun sebuah sistem perangkat lunak yang berkualitas. Kualitas perangkat lunak yang dikembangkan tidak hanya bertumpu pada satu tahap saja, melainkan kualitas harus dijaga pada setiap tahapan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan dapat mencapai kualitas yang baik. Salah satu proses untuk mewujudkan hasil perangkat lunak yang berkualitas dapat dilakukan pada fase perancangan sistem. Kohesi adalah salah satu indikator untuk menilai kualitas dari sebuah hasil perancangan. Perhitungan nilai kohesi dilakukan dengan melihat keterkaitan antara atribut dan metode yang ada di dalam sebuah klas. Sebuah metode diasumsikan mempunyai hubungan yang erat apabila tipe parameter memiliki kesamaan dengan tipe atribut yang dimiliki oleh klas tersebut. Kesamaan tipe parameter dan atribut tidak selalu menandakan bahwa atribut tersebut dikelola di dalam metode. Penelitian ini berupaya untuk menggali sebuah informasi yang dapat meningkatkan tingkat kepastian dari keterkaitan antara metode dan atribut dalam klas. Kesamaan penamaan tidak hanya dilihat dari kesamaan penulisan tetapi dilihat dari kesamaan makna (semantik). Selain itu, juga akan dipertimbangkan artefak desain berupa gambaran algoritma untuk melakukan perhitungan kohesi. Tahapan penulaian dimulai dari studi literatur, pengumpulan data, perancangan algoritma dan sistem, perhitungan kohesi dengan pendekatan semantik, analisis hasil dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Setelah melakukan perhitungan kohesi hasil mengalami peningkatan, sehingga perlu mempertimbangkan algorima artefak. Nilai koefisien Kappa yang meningkat dari 0.001519 ke 0.347587
    • …
    corecore